VW Kodok

Halaman

Sabtu, 21 Agustus 2010

Taukah Anda, Berapa harga rokok ?

Beberapa waktu lalu, sebuah artikel tentang rokok sudah saya sampaikan.Di dalam artikel tersebut sayangnya tidak tercantum berapa harga rokok yang ada di pasaran setiap bungkusnya. 3 Berdasarkan survey yang dilakukan bahwa 4 sample produk rokok dari perusahaan yang berbeda yang ada di pasaran (warung rokok, mini market ) mempunyai harga yang relative sama.Harga tersebut berkisaran antara Rp.8000,- sampai dengan Rp.9500,- (Dji Sam Su,Gudang Garang,Bentoel Biru dan Djarum Super).Kecuali untuk beberapa rokok “putih” (tanpa tembakau) berada pada posisi di atas Rp.10,000,-
Dari 4 sample produk rokok tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa harga rata – rata 1 bungkus rokok berkisar pada angka tersebut di atas.

Mengapa 4 perusahaan rokok mempunyai harga yang sama ? dan 1 jenis rokok mempunyai harga yang lebih mahal dari lainnya. Berdasarkan teori ekonomi bahwa semakin banyak permintaan tetapi persediaan akan barang sedikit maka harga akan menjadi naik atau di atas rata – rata. Jika dikombinasikan dengan prestise dari rokok itu sendir dan juga di tambah dengan “rokok dapat menyebabkan ketergantungan”, maka teori ekonomi tersebut tidak berlaku. Artinya, seorang perokok membutuhkan rokok bukan hanya sekedar kebutuhan karena sebuah ketergantungan tetapi juga sebuah prestise, lambing kejantanan.Oleh sebab itu berapapun harganya, maka rokok tersebut akan di beli. Untuk jenis rokok ini tidak berlaku teori ekonomi tersebut.Artinya, ada kebutuhan akan rokok, maka harga disesuaikan dengan daya beli masyarakat, perusahaan rokok mengeluarkan produk – produk tertentu tetapi untuk live style dan prestise harga rokok tertentu tidak memperdulikan daya beli.

Marlboro adalah jenis rokok yang harganya di atas rata – rata, yaitu berkisaran antara Rp.10,000,- hingga Rp.11,000,- dengan iklan yang menampilkan seorang Cowboy membuat produk rokok itu disukai banyak orang terutama eksekutif muda, karyawan dan pegawai.Mengapa demikian ? kemungkinan yang terjadi adalah biaya import yang cukup besar meskipun produk Marlboro ada yang asli dari luar maupun produk local, dalam negeri..Warung rokok, toko dan mini market biasanya menjual harga rokok berdasarkan harga yang tertera pada cukai rokok ditambah Rp.500,- hingga Rp.1,000,- untuk keuntuingan penjual..Harga – harga tersebut tidak terpengaruh dengan banyaknya warung rook atau mini market dalam satu wilayah tertentu.

Jika rokok sudah merupakan kebutuhan, maka mau tidak mau harus disiapkan udget atau pengeluaran untuk itu.Terlepas dari daya beli masyarakat, jika merupakan kebutuhan maka kebutuhan tersebut harus terpenuhi. Ada beberapa pilihan :
1. Berhenti merokok sehingga tidak ada pengeluaran untuk itu dan hidup sehat;
2. Menyiapkan dana khusus untuk budget rokok jika itu tetap berkelanjutan dan jaga kesehatan.
3. Mengurangi rokok dengan cara membeli beberapa batang alias “ketengan”.Dari segi biaya tidak terlalu mahal atau terjangkau, dari segi kesehatan sedikit demi sedikit mengurangi ditambah dengan olah raga dan kebutuhan tetap terpenuhi.
4. Merokok dengan Electronic Cigarette.

Pilih yang mana ?








Tidak ada komentar: